Kamis, 10 Juni 2010
Selasa, 19 Januari 2010
Wafer
Jumat, 04 April 2008
TEKNOLOGI PEMBUATAN PELET
PENGOLAHAN PAKAN HIJAUAN
Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatan kualitas. Proses pengolahan pakan ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah : (1) Meningkatkan kualitas bahan; (2) Memudahkan penyimpanan; (3) Pengawetan; (4) Meningkatkan palatabilitas; (5) Meningkatkan efisiensi pakan dan (6) Memudahkan penanganan dan pencampuran pada pembuatan pakan jadi.
Negara-negara tropis yang mempunyai dua musim mengalami fluktuasi dalam penyediaan hijauan pakan. Musim penghujan merupakan musim yang banyak akan hijauan pakan dan bahkan sering berlebih, sedangkan pada musim kemarau merupakan musim paceklik sehingga seringkali hijauan yang ada mempunyai kualitas yang rendah.
Negara-negara subtropis yang mempunyai empat musim, membuat hijauan awetan kering yang disebut “hay” atau “hooi” untuk menghadapi musim salju (Kirchgeβner, 1997), di saat hijauan segar tidak akan didapatkan. Hijauan awetan kering kurang populer di negara tropis, karena hijauan pakan boleh dikatakan tersedia sepanjang tahun. Namun kenyataannya pada musim kemarau, lebih-lebih kemarau panjang, hijauan pakan sulit didapatkan dan kalaupun ada hijauan tersebut mempunyai kualitas yang sangat rendah. Menurut Soebarinoto (1998) alternatif untuk mengatasi kekurangan hijauan pakan, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut : (1) Membeli hijauan pakan dari daerah lain; (2) Mengurangi jumlah ternak yang dipelihara pada saat kekurangan hijauan pakan; (3) Mengawetkan hijauan yang berlebih untuk digunakan pada saat kekurangan hijauan pakan; (4) Menanam lebih dari satu jenis hijauan pakan untuk meratakan puncak-puncak produksi dan (5) Menjaga kesuburan tanah semaksimal mungkin.
Upaya lain untuk menghindari kelangkaan pakan, dilakukan cara-cara pengadaan hijauan dengan kualitas yang baik untuk penyediaannya sepanjang tahun. Cara – cara ini dilakukan melalui sistim pengawetan dan pengolahan (Reksohadiprodjo, 1984). Lebih lanjut dipaparkan oleh Reksohadiprodjo (1984) bahwa sistim pengawetan dilakukan melalui pembuatan silase (awetan hijauan segar) dan hay (awetan hijauan kering), sedangkan pengolahan dapat dilakukan dengan pengolahan secara fisik (pencacahan, penggilingan atau pemanasan), secara kimia (perlakuan alkali dan amoniasi) dan secara biologi yang umumnya dilakukan dengan metode fermentasi yang menggunakan jasa mikrobia selulolitik.
Teknologi pembuatan hay
Hay adalah hijauan pakan, berupa rerumputan/leguminosa yang disimpan dalam bentuk kering berkadar air: 20-30%. Pembuatan Hay bertujuan untuk menyeragamkan waktu panen agar tidak mengganggu pertumbuhan pada periode berikutnya, sebab tanaman yang seragam akan memiliki daya cerna yang lebih tinggi (Linn dan Martin, 1993). Tujuan khusus pembuatan Hay adalah agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau. Ada dua metode pembuatan Hay yang dapat diterapkan yaitu metode hamparan dan metode pod (Harding, 1978)
Metode Hamparan
Merupakan metode sederhana, dilakukan dengan cara menghamparkan hijauan yang sudah dipotong di lapangan terbuka di bawah sinar matahari. Setiap hari hamparan di balik-balik hingga kering. Hay yang dibuat dengan cara ini biasanya memiliki kadar air: 20 - 30% (tanda: warna kecoklat-coklatan)
Metode Pod
Dilakukan dengan menggunakan semacam rak sebagai tempat menyimpan hijauan yang telah dijemur selama 1 - 3 hari (kadar air ± 50%). Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (berkadar protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay yang diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan menyebabkan turunnya palatabilitas dan kualitas.
Senin, 17 Maret 2008
MANAJEMEN INDUSTRI PAKAN
1. MANFAAT MATA KULIAH
2. Deskripsi Perkuliahan
2. Membedakan tipe industri pakan berdasarkan masing-masing kategorinya
3. Menjelaskan dan mengelola SDM yang ada di dalam suatu industri pakan
4. Merencanakan kapasitas, aliran penanganan bahan pakan serta pertalian antar aktivitas.
5. Menguasai teknik pengawasan dan pengendalian mutu pakan mulai dari bahan pakan hingga produk jadi.
6. Melakukan studi kelayakan dari suatu usaha industri pakan berdasarkan aspek evaluasi pasar, teknis teknologis, manajemen, yuridis dan prospek ekonominya.
4. Materi / Bacaan Perkuliahan
Ariyoto, K. 1980. Feasibility Study, Teknik, Evaluasi, Gagasan Usaha. Cetakan kedua. Penerbit Mutiara,
Dosland, O. 2000. Managing Insect Pests In Food Storage Facilities. Copesan Services, Inc.
Forsythe, S.J and Hayes, P.R. 1998. Food Hygiene, Microbiology and HACCP. Apen Publishers, Inc.
Kamal, M dan Rahardja. 1985. Evaluasi Proyek Keputusan Investasi. Cetakan pertama. Badan Penerbit UNDIP
Pujaningsih, RI., S. Mukodiningsih.,
Pujaningsih, RI., C.I Sutrisno., S. Sumarsih, B. Sulistiyanto dan B I M Tampoebolon. 2005. Modul Kuliah Pengendalian Mutu Pakan. Laboratorium Teknologi dan Industri Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UNDIP.
Selasa, 01 Januari 2008
Teknologi Pengolahan Pakan
Pengolahan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan. Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan mengalami peningkatan kualitas. Proses pengolahan pakan ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah : pengawetan pakan; penyesuaian ukuran dengan kebutuhan; mengatur kadar air bahan; menjadikan limbah lebih kompak; meningkatkan palatabilitas; meningkatkan/menstabilkan nilai nutrisi; mengurangi bau, jamur, salmonella dan suplementasi dan proteksi nutrisi. Teknologi Pengolahan Pakan adalah mata kuliah yang mengajarkan pemilihan terhadap cara pengolahan yang tepat terhadap bahan pakan sehingga pengolahan yang dilakukan akan benar-benar bermanfaat meningkatkan kualitas nutrisinya.
2. Deskripsi Perkuliahan
Pada perkuliahan ini mahasiswa program studi S1 Nutrisi dan Makanan Ternak akan mempelajari pengetahuan tentang teknik pengolahan pakan secara fisik, kimia dan biologis dari berbagai bahan pakan, baik konsentrat, hijauan maupun limbah pertanian dan agroindustri untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai nutrisinya.
3. Tujuan Instruksional
Pada akhir perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu dapat menjelaskan dan membedakan teknik-teknik pengolahan berbagai bahan pakan ternak dan pada akhirnya menentukan strategi untuk mempertahankan mutu serta meningkatkan nilai nutrisi bahan pakan.
4. Strategi Perkuliahan
Metode perkuliahan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, studi kasus/memberikan contoh dan praktikum/ekskursi. Ceramah dilakukan untuk memberikan informasi penting yang belum diketahui oleh mahasiswa. Contoh diberikan untuk memperjelas ceramah yang diberikan. Kesempatan untuk berdiskusi akan diberikan pada setiap akhir pokok bahasan, dengan demikian setiap peserta diharapkan untuk dapat menyampaikan gagasan baik berupa pendapat pribadi, hasil observasi maupun kejelasan pokok bahasan. Praktikum diberikan untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa pada materi yang diajarkan.
5. Materi / Bacaan Perkuliahan
1. Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI-PREss, Jakarta
2. McEllhinry, R.R. 1994. Feed Manufacturing Technology IV. American Feed Industry Association, Inc. Arlington.
3. Pfost, H.B. 1964. Feed Production Handbook. Feed Production School Inc.Kansas City
4. Harding,H.A.1978. Manajemen Produksi (Seri Manajenen No.35). Penerbit Balai Aksara. Jakarta.
5. Romindo Primavetcom. RPAN Seminar (A New Concept in Poultry Feed Technology).Romindo Primavetcom Co. Jakarta. Unpublished.
6. Pujaningsih,R.I. 2006. Pengelolaan Pakan Bijian. Cetakan 1. Penerbit Alif Press. Semarang.