Selasa, 01 November 2011

Metode Pembuatan Silase

Silase dapat dibuat dengan beberapa metode :
1.    Metode Panas (Belanda)
       Rumput yang sudah dipotong-potong ditumpuk di dalam silo, diusahakan selapis demi selapis, diratakan dan dipadatkan, proses penumpukan dan pemadatan lebih kurang 7 hari.  Sebagai  penutup digunakan lapisan tanah setebal 50 – 6-0 cm.  Bila rumput mulai melayu, maka lubang akan mengempis dan masuk ke dalam lubang.  Di sekeliling lubang sebaiknya dibuat parit agar air tidak masuk ke lubang. Untuk menjaga kualitas silase, dapat dilakukan dengan pemadatan yang sempurna, drainase yang baik dan penghindaran dari  air yang masuk ke luabang, penutupan lubang harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya.  Pembukaan silase metode ini dilakukan minimal setelah 4 bulan. Lubang silo bisa berbentuk silindris atau kotak dengan ukuran 2 – 4 meter, dan dalam 2 m.
2.   Metode Dingin (asam)
       Pada metode ini diperlukan silo yang berdinding tembok atau kayu, hijauaan harus secepat mungkin dimasukkan dalam silo. Pengisisan dan pemadatan maksimal   1–3 hari . Pemadatan harus dilakukan benar-benar sempurna, lapisan demi lapisan.  Setelah semua bahan masuk, silo harus ditutup rapat dan bila perlu diberi pemberat. Prinsip metode dingin ini adalah, dengan diselesaikannya pemasukan bahan dalam waktu singkat dan pemadatan yang sempurnya, maka  dalam proses ensilasenya tidak terjadi panas dan tetap dingin.  Jika hijauan yang dibuat silase kurang mengandung bahan karbohidrat, bisa ditambah bahan karbohidrat dengan tujuan untuk mempercepat terbentuknya suasana asam.  Suasana asam terbentuk akibat fermentasi dari karbohidrat.  Untuk mempercepat suasana asam juga bisa dilakuakn dengan penambahan bahan-bahan kimia seperti : asam fosfat, natrium bisulfat, campuran HCl encer  dll.  Banyaknya bahan tambahan (tetes, tepung jagung) yang ditambahkan dalam pembuatan silase sekitar 2 – 4 % dari bahan silase (rumput dan atau legum).  Untuk legum bahan aditif bisa lebih banyak 1 – 2 % dibanding rumput.  Untuk aditif dedak halus atau bekatul, bisa sampai 10 % dari bahan silase.
3. Metode Finlandia
    Pada metode ini juga dibutuhkan silo yang baik. Hijauan harus secepatnya dimasukkan dan dipadatkan ke dalam silo.  Tiap lapisan dibasahi dengan HCl BJ 1,17 (33,5%). Banyaknya HCl yang ditambahkan harus dapat menciptakan suasana asam dengan pH antara 3,5  -  4.  Pemakaian HCl sebanyak 1 liter/ 100 kg bahan seilase.  Sebelum disiramkan pada rumput harus diencerkan dengan air sebanyak 6 kali. Bila silo berukuran garis tengah 6 meter, maka selapis timbunan dibutuhkan 300 kg rumput yang harus disiram 18 liter HCl yang telah diencerkan.  Bila penimbunan tidak dapat selesai sehari, maka timbunan harus ditutup rapat-rapat (dengan karung goni atau plastik).  Bila  timbunan rumput sudah cukup (berlapis-lapis) kemudian  ditutup dengan tanah  setebal 60 cm dan diberi beban. Setelah masak, silase akan mengempis sampai setengahnya. Karena itu penimbunan hendaknya setinggi 2 kali tinggi silo. Silase yang dibuat dengan cara ini akan bermutu tinggi dan berbau sedap, sehingga disukai ternak. Untuk sapi dapat diberikan 20 – 30 kg silase. Sebaiknya ditambah hooi atau jerami.

  Silo (Tempat Pembuatan Silase)
Silo berasal dari bahasa Yunani “Siro” yang berarti tempat untuk menyimpan biji-bijian. Silo yang dimaksud disini adalah merupakan tempat atau wadah untuk membuat silase. Bahan dari silo bervariasi, bisa dari plastik, drum, bus beton,  kayu dan atau semen permanen.  Pembuatan silo dapat dilakukan secara permanen, semi permanen atau tidak permanen, hal ini tergantung situasi dan kondisi serta kebutuhan.   Menurut letak dan bentuknya, silo dibedakan menjadi beberapa bentuk :
1. Stack  atau Penc Silo
Silo atau tempat silase ini berbentuk bulat atau persegi dan terbuat dari bahan yang tidak permanen, hijauan ditimbun diatas tanah
2. Tower Silo
   Silo model tower terletak di atas tanah, berbentuk menara, bisa bulat atau persegi, terbuat dari kayu atau beton dan hijauan ditimbun di dalamnya.
3. Pit / Trench Silo
Silo ini berbentuk silinder dan berada di dalam tanah (permukaan sejajar dengan permukaan tanah), bahan hijuan disimpan di dalam lubang di tanah
4. Clamp Silo
    Silo ini merupakan bentuk gabungan antara  stack dan pit silo, sehingga letaknya sebagian di dalam tanah dan sebagian muncul di atas tanah.  Sebagian besar silase berada di atas tanah .

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan silase :
1.        Lama pekerjaan tidak boleh lebih dari 3 hari
2.        Bahan silase harus ditumpuk rapi/ dipadatkan
3.        Setelah proses ensilase selesai,  pH harus dipertahankan kurang dari 4,2 (pH lebih dari 4,8 akan terjadi pembusukan dan peragian)
4.        Suhu optimum untuk bakteri asam laktat 25 - 35oC

Tidak ada komentar: