Selasa, 01 November 2011

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pengolahan dengan amoniasi

a.      Dosis Amoniak

Yang dimaksud dengan dosis amoniak adalah berat nitrogen yang dipergunakan dibandingkan dengan berat kering jerami. Dosis optimal adalah antara 3 ‑ 5 % NH 3 dari berat kering jerami. Kurang dari 3 % tidak ada pengaruhnya terhadap daya cerna matipun peningkatan kandungan protein kasar, tapi amoniak ini hanya akan berfungsi sebagai bahan pengawet saja. Bila lebih dari 5 %juga amoniak akan terbuang karena tidak mampu lagi diserap olch jerami clan akan lepas ke udara bebas. Kerugiannya hanya pemborosan amoniak yang berarti kerugian ekonomis saja.

b.     Temperatur
Semakin tinggi temperatur alcan semakin singkat proses amoniasi ini bedalan. Yang paling baik adalah antara 20 sampai 100 derajat celcius. Pada temperatur rendah di bawah 0 oC proses amoniasi berjalan sangat lambat.

c. Tekanan

Tekanan ini tidak dapat berdiri sendiri biasanya kornbinasi dengan temperatur. Tekanan dan temperatur tinggi misalnya 16,2 kg/cm2 dengan temperatur 213'C alcan mencapai kandungan protein kasar clan daya cerna tertinggi dalarn waktu hanya 4 menit.

d. Lama pengolahan

Yang dimaksud dengan lama pengolahan ialah waktu yang diperlukan untuk proses amoniasi berlangsung. Waktu ini bervariasi pula sejalan dengan temperatur yang berkisar 1 sampai 8 minggu, tergantung metode yang dipergunakan. Yang tersingkat adalah bila menggunakan kontainer kedap udara dengan pemanasan sampai 100 oC.

e. Kelembaban Jerami
Kelembaban ideal untuk mencapai kandungan protein kasar dan daya cerna optimal adalah antara 30 sampai 50 %. Kurang dari 30 % dan lebih dari 50 % proses amoniasi kurang sempurna.

f. Jenis dan kualitas Jerami

Tiap jenis jerami rnisalnya jerami padi, jerami gandum sorghum, jagung dan lain‑lain mempunyai sifat fiksasi berbeda‑beda bila diolah dengan amoniak. Untuk peningkatan kandungan protein kasar misalnya :untuk alfalfa jenis‑jenis legume yang sudah tinggi kadar protein kasarnya tidak dianjurkan untuk diolah dengan amoniak, karena pengariuhnya kecil sekali. Untuk jenis hijauan kering berkadar protein tinggi dianjurkan menggunakan dosis rendah (1 ‑ 2 %) hanya untuk pengawet saja.
                    

Tidak ada komentar: