a. Dosis
Amoniak
Yang dimaksud dengan dosis amoniak adalah berat nitrogen yang
dipergunakan dibandingkan dengan berat kering jerami. Dosis optimal adalah
antara 3 ‑ 5 % NH 3 dari berat kering jerami. Kurang dari 3 % tidak ada
pengaruhnya terhadap daya cerna matipun peningkatan kandungan protein kasar,
tapi amoniak ini hanya akan berfungsi sebagai bahan pengawet saja. Bila lebih
dari 5 %juga amoniak akan terbuang karena tidak mampu lagi diserap olch jerami
clan akan lepas ke udara bebas. Kerugiannya hanya pemborosan amoniak yang
berarti kerugian ekonomis saja.
b. Temperatur
Semakin tinggi temperatur alcan semakin singkat proses amoniasi ini
bedalan. Yang paling baik adalah antara 20 sampai 100 derajat celcius. Pada
temperatur rendah di bawah 0 oC proses amoniasi berjalan sangat
lambat.
c. Tekanan
Tekanan ini tidak dapat berdiri sendiri biasanya kornbinasi dengan
temperatur. Tekanan dan temperatur tinggi misalnya 16,2 kg/cm2 dengan
temperatur 213'C alcan mencapai kandungan protein kasar clan daya cerna
tertinggi dalarn waktu hanya 4 menit.
d. Lama pengolahan
Yang dimaksud dengan lama pengolahan ialah waktu yang diperlukan untuk proses
amoniasi berlangsung. Waktu ini bervariasi pula sejalan dengan temperatur yang
berkisar 1 sampai 8 minggu, tergantung metode yang dipergunakan. Yang
tersingkat adalah bila menggunakan kontainer kedap udara dengan pemanasan
sampai 100 oC.
e. Kelembaban Jerami
Kelembaban ideal untuk mencapai kandungan protein kasar dan daya cerna
optimal adalah antara 30 sampai 50 %. Kurang dari 30 % dan lebih dari 50 %
proses amoniasi kurang sempurna.
f. Jenis dan kualitas Jerami
Tiap jenis jerami rnisalnya jerami padi, jerami gandum sorghum, jagung
dan lain‑lain mempunyai sifat fiksasi berbeda‑beda bila diolah dengan amoniak.
Untuk peningkatan kandungan protein kasar misalnya :untuk alfalfa jenis‑jenis
legume yang sudah tinggi kadar protein kasarnya tidak dianjurkan untuk diolah
dengan amoniak, karena pengariuhnya kecil sekali. Untuk jenis hijauan kering
berkadar protein tinggi dianjurkan menggunakan dosis rendah (1 ‑ 2 %) hanya
untuk pengawet saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar